Paris Saint-Germain memastikan tempat di perempat final Liga Champions setelah menyingkirkan Liverpool lewat drama adu penalti dengan skor 4-1 pada Rabu dini hari (13/3). Sang penjaga gawang PSG, Gianluigi Donnarumma, menjadi aktor utama kemenangan dengan menggagalkan dua tendangan penalti yang dieksekusi oleh Darwin Nunez dan Curtis Jones.
Liverpool sebenarnya datang ke laga ini dengan keunggulan agregat 1-0 setelah menang di leg pertama. The Reds langsung tampil agresif sejak menit awal, tetapi gol dari Ousmane Dembele di menit ke-38 membuat agregat menjadi 1-1. Skor ini bertahan hingga akhir pertandingan, memaksa duel dilanjutkan ke perpanjangan waktu dan berujung ke babak adu penalti.
Babak Pertama: PSG Menyengat Liverpool di Anfield
Sejak peluit awal dibunyikan, suasana di Anfield begitu bergemuruh dengan dukungan penuh dari para penggemar tuan rumah. Liverpool tampil percaya diri dengan Mohamed Salah sebagai ancaman utama di lini depan.
Di menit ke-5, The Reds nyaris memperbesar keunggulan agregat ketika Alexis Mac Allister memberikan umpan tarik ke Salah yang sudah berada dalam posisi ideal. Namun, kesempatan emas tersebut terbuang sia-sia karena Mac Allister seharusnya bisa menyelesaikannya sendiri.
Sebaliknya, PSG justru berhasil mencuri gol lebih dulu. Ousmane Dembele dengan sigap memanfaatkan bola liar di kotak penalti setelah tembakan Ibrahima Konate hanya mampu diblok sebagian. Gol tersebut menyamakan agregat menjadi 1-1 dan membuat jalannya pertandingan semakin panas.
Babak Kedua: Gol Dianulir dan Liverpool Kehilangan Momentum
Memasuki paruh kedua, Liverpool sempat bersorak setelah Dominik Szoboszlai berhasil mencetak gol hasil umpan matang dari Trent Alexander-Arnold. Sayangnya, kebahagiaan itu tak bertahan lama karena wasit menganulir gol tersebut akibat posisi offside dalam proses serangan.
Manajer Arne Slot berusaha meningkatkan intensitas serangan dengan memasukkan Darwin Nunez pada menit ke-73. Namun, Liverpool mendapat pukulan telak ketika Alexander-Arnold mengalami cedera dan harus digantikan oleh Jarell Quansah.
Peluang emas kembali datang bagi Liverpool di menit ke-80 saat Andy Robertson mengirim umpan akurat yang disambut sundulan Quansah. Sayangnya, bola hanya membentur tiang gawang dan tidak ada pemain Liverpool yang berhasil memanfaatkan bola muntah. Hingga waktu normal berakhir, skor tetap 1-0 untuk PSG, yang berarti laga harus berlanjut ke perpanjangan waktu.
Perpanjangan Waktu: Liverpool Gagal Manfaatkan Peluang, PSG Bertahan dengan Solid
Pada babak tambahan, Curtis Jones masuk menggantikan Mac Allister untuk memperkuat lini tengah Liverpool. PSG, di sisi lain, lebih banyak menunggu dan mencoba mengancam lewat serangan balik. Kiper Liverpool, Alisson Becker, beberapa kali harus bekerja keras untuk menggagalkan peluang dari Kylian Mbappe dan Ousmane Dembele.
Di sisa 15 menit terakhir, Liverpool memasukkan Cody Gakpo dan Harvey Elliott untuk menambah daya dobrak. Namun, lini pertahanan PSG yang disiplin membuat The Reds kesulitan menembus pertahanan mereka. Tak ada gol tambahan yang tercipta, sehingga pertandingan harus ditentukan melalui adu penalti.
Adu Penalti: Donnarumma Jadi Penentu Kemenangan PSG
Dalam babak adu penalti, PSG tampil sangat percaya diri. Keempat eksekutor mereka sukses menjalankan tugasnya dengan baik, sementara Liverpool harus menanggung kekecewaan setelah dua tendangan mereka berhasil dihentikan oleh Donnarumma.
Darwin Nunez yang menjadi penendang kedua Liverpool gagal menaklukkan kiper asal Italia tersebut. Hal yang sama terjadi pada Curtis Jones, yang tendangannya juga berhasil ditepis Donnarumma. Di sisi lain, para penendang PSG seperti Vitor Ferreira, Goncalo Ramos, Ousmane Dembele, dan Desire Doue tampil sempurna.
Kemenangan ini memastikan langkah PSG ke perempat final, di mana mereka akan menghadapi pemenang antara Aston Villa dan Club Brugge. Sementara itu, Liverpool harus menerima kenyataan pahit tersingkir dari kompetisi bergengsi ini meskipun sempat mendominasi jalannya pertandingan.
Bagi Liverpool, kekalahan ini tentu menjadi pukulan berat, mengingat mereka tampil dominan di sebagian besar pertandingan. Namun, inilah sepak bola—kesalahan kecil bisa menjadi penentu nasib sebuah tim, berita selanjutnya hanya di https://howtostopsweden.com/.